top of page
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube
  • Pinterest

Low Season, High Season, Peak Season

  • Writer: Clarissa Euvenia
    Clarissa Euvenia
  • Oct 24, 2020
  • 4 min read

Istilah season atau musim yang menunjukkan waktu atau periode berlibur wisatawan dan secara garis besar dibagi menjadi low season, high season, dan peak season. Musim-musim ini bisa sangat mempengaruhi berbagai macam hal, yang paling utama adalah harga. Dalam hal makanan, oleh-oleh (yang di pasar tradisional; biasanya paling sering dijumpai di Asia), akomodasi dan juga transportasi. Beda musim, pasti beda harga walaupun barang yang ditawarkan sama persis.

Low Season



Season yang satu ini terjadi di luar hari libur umum: lokal, nasional maupun internasional. Biasanya liburan pada saat low season terjadi pada saat weekdays dan pada bulan-bulan aktif untuk bekerja dan bersekolah.

Di Indonesia, low season terdapat pada pada awal bulan September hingga awal Desember dan pertengahan Januari hingga akhir April. Traveling pada saat low season akan memberikan banyak keuntungan juga, seperti: terbebas dari antrean panjang di tempat wisata, harga-harga dalam kondisi normal, akomodasi sangat mudah untuk di dapat, dan jarang terkena macet selain pada jam pulang kantor.

Namun, untuk mendapatkan tanggal yang tepat dan pas supaya dapat traveling di saat low season juga tidak semudah itu. Terkadang walaupun di low season, transportasi occupied karena banyaknya orang yang mobile menggunakan transportasi umum. Saat low season juga jarang ada festival-festival yang bisa saja membuat liburan kalian jadi lebih lempeng. Lebih parahnya lagi, jika pergi ke suatu daerah dan ada hari-hari seperti nyepi di Bali; periode Ramadhan; suro dan lainnya, terkadang membuat banyak restoran, tempat belanja dan tempat wisata tutup. Memang tidak semua, tetapi jelas ini akan mempengaruhi perjalanan kalian.

Sampai saat ini, Low Season selalu menjadi target orang-orang untuk escape sejenak dari rutinitas dan untuk refreshing. Presentase kerugian yang didapat juga kadang-kadang tidak terlalu dihiraukan mengingat keuntungan yang didapat sudah cukup untuk membuat perjalanan wisatawan jadi menyenangkan.

High Season



High Season terjadi pada saat liburan sekolah, atau kenaikan kelas, pergantian semester, dan juga libur nasional. Masa-masa ini terdapat peningkatan drastis pengunjung ke berbagai destinasi wisata. Bisa terjadi juga pada weekend (sabtu-minggu) dan juga long weekend.

Bulan Januari awal hingga pertengahan, Juni hingga Agustus, merupakan bulan-bulan yang umumnya akan terjadi high season untuk di Indonesia sendiri. Periode itu bertepatan dengan liburan yang sudah disebutkan di atas. Adanya cuti Bersama di sela-sela hari kamis dan sabtu atau minggu dan selasa akan membuat banyak orang memutuskan untuk berwisata ke berbagai tempat. Memaksimalkan waktu yang pendek untuk berlibur Bersama teman, keluarga dan sanak saudara.

Pada saat high season, harga-harga bisa naik dua kali lipat daripada harga normal. Banyak akomodasi dan transportasi yang occupied karena membeludaknya jumlah wisatawan dari periode normal. Walaupun begitu, tidak jarang ada tempat belanja, restoran, hotel atau tempat wisata yang memberikan promo menarik, sehingga membuat orang-orang tidak berpikir dua kali lagi meski harus antre beberapa saat.

Macet jelas menjadi salah satu tantangan bagi orang-orang yang hanya bisa berlibur pada saat high season. Terkadang wisatawan tidak akan memperhitungkan kembali berapa waktu yang akan dimakan untuk sampai ke destinasi wisata mereka. Tidak jarang wisatawan akhirnya kembali dengan tangan hampa atau malah semakin Lelah karena habis waktu di jalan.

Namun jangan khawatir karena banyak sekali opsi jalur yang bisa ditempuh untuk menghindari macet. Biasanya tidak jarang orang rela berangkat pagi-pagi buta untuk menghindari macet atau menggunakan transportasi umum yang bebas macet, sehingga dapat sampai ke lokasi wisata lebih cepat.

Keuntungan libur pada high season sendiri juga ada lho! Hal ini karena di semua tempat wisata berada dalam holiday vibes, sehingga seolah semua kebutuhan wisatawan saat berlibur benar-benar bisa terpenuhi. Adanya festival-festival atau bazaar yang dilaksanakan akan membuat liburan pada saat high season lebih meriah dan berwarna. Berbeda dengan liburan low season yang cenderung digunakan untuk relax, pada high season orang akan merasakan euphoria liburan yang sesungguhnya.

Peak season



Berbeda tipis dengan high season, Peak season adalah puncak liburan setriliun umat di dunia. Musim ini terjadi pada liburan-liburan yang dilaksanakan secara internasional (hampir semua negara di dunia), seperti hari raya keagamaan, hari peringatan internasional (Valentine, Halloween, dkk), dan puncak yang terpuncak adalah pada saat tahun baru masehi.

Riuh dan kemacetan akan menjadi hal yang lumrah pada masa peak season. Akomodasi, transportasi, tempat wisata, dan bahkan restoran akan over-occupied. Harga-harga bisa naik berkali-kali lipat dari harga normal. Pada setiap negara kalian bisa melihat turis-turis asing dalam jumlah yang banyak juga seliweran ke sana ke mari.

Pantai, Gunung, Kota, Bukit, Air terjun, Taman wisata, dan banyak tempat lagi akan penuh sesak. Kesabaran wisatawan akan benar-benar diuji di sini. Jelas liburan pada saat peak season akan memberikan keuntungan maksimal bagi para penyedia jasa dan barang.

Namun, dibalik itu ada keuntungan yang bisa didapat ketika berlibur di saat peak season. Menambah relasi baru, bersenang-senang dengan teman, tidak akan terganggu pekerjaan, dan masa-masa ini akan disebut benar-benar liburan bagi Sebagian besar orang. Pengalaman dan juga kenangan yang di dapatkan akan membuat kalian tidak kapok untuk berlibur pada masa peak season. Real holiday vibes sih!

 

Nah itu tadi adalah semua pembahasan tentang Low, High dan Peak season. Ada keuntungan dan kerugian yang bisa dirasakan dari masing-masing season. Walaupun begitu, mau pergi ke sana ke mari, di rumah saja, atau berlibur di rumah teman dan sanak saudara, liburan akan selalu menjadi hal yang dirindukan banyak orang. Meski pergi ke tempat yang sama, pada musim yang sama, Bersama orang yang sama, pengalaman yang di dapat akan berbeda. Itulah mengapa apapun seasonnya, liburan yang kalian alami pasti akan bermakna dan bisa kalian kenang selalu.

Commenti


bottom of page