top of page
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube
  • Pinterest

Staycation or Vacation?

  • Writer: Clarissa Euvenia
    Clarissa Euvenia
  • Sep 11, 2020
  • 3 min read

Updated: Sep 14, 2020


https://www.freepik.com/vectors/travel Travel vector created by freepik - www.freepik.com

Apa itu Staycation?


Pada Jaman milenial ini sepertinya banyak sekali ya, sebutan-sebutan baru yang mungkin dibentuk untuk lebih mudah mendeksripsikan keadaan atau perasaan tertentu. Di dalam dunia travel sendiri, Staycation merupakan salah satu contohnya.


Kata Staycation sendiri terbentuk dari penggabungan kata 'stay' dan 'vacation'. Jika dibanding Luar Negri yang sudah menggunakan kata ini sejak tahun 2003, di Indonesia, kata ini nge-boom dan menjadi sebutan yang digunakan secara umum baru-baru ini saja.


Menurut beberapa sumber, kata Staycation memiliki beberapa makna yang berbeda secara mendetail. Namun, secara garis besar mereka mendefinisikan kata ini sebagai suatu kegiatan traveling yang mana traveler tersebut hanya tinggal di penginapan dan minim aktivitas mobile.


Ada yang menyebutkan bahwa Staycation ini adalah salah satu trobosan baru untuk berlibur dengan budget yang minimum, dengan hanya tinggal di satu penginapan atau bahkan rumah sendiri, tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk pergi ke tempat-tempat wisata. Tetapi ada juga yang mengganggap Staycation adalah salah satu model berlibur yang lebih banyak menghabiskan biaya. Hal ini dikarenakan minimnya mobilisasi, membuat traveler mengalokasikan budget berlibur mereka pada penginapan untuk membayar fasilitas-fasilitas premium yang bisa membuat liburan mereka sama berharganya dengan ordinary vacation.


Berlibur di rumah atau mengunjungi area yang berada tak jauh dari lingkungan tempat tinggal. Menginap di suatu hotel atau resort di daerah tertentu. (jogja.tribunnews.com)

Jadi untuk konsep Staycation di sini, benar-benar hanya stay di penginapan atau rumah tanpa pergi ke tempat wisata manapun.


Apa plus dan minus dari Staycation?


Untuk sisi keuntungan dari Staycation sendiri ada beberapa hal, tergantung dari konsep Staycationer sendiri. Jika Staycation di rumah saja atau di rumah nenek kakek, saudara atau teman, jelas sisi keuntungannya adalah menghemat biaya. Budget minim untuk jenis Staycation ini sangat terkenal di kalangan urban di Luar Negri. Melepas penat tanpa harus memikirkan Bill yang bisa jadi membengkak kalau memilih jenis liburan yang lain.


Tetapi sepertinya di Indonesia sendiri, kalau ada yang bilang "Oh iya, liburan kali ini aku Staycation aja" pasti yang terlintas di pikiran adalah tinggal di hotel bintang 4 atau 5, resort, villa, bungalow, dan jenis-jenis penginapan lain yang sama mewahnya. Nah, kalau jenis Staycation ini, keuntungannya adalah bisa mendapatkan dan merasakan berbagai jenis fasilitas yang jelas tidak bisa didapatkan di hotel-hotel dengan bintang di bawah 3, guest house, motel, hostel, kos, dan sebagainya.


Fasilitas-fasilitas tersebut juga termasuk service dari penginapan, yang akan membuat traveler merasa seperti Raja ketika berlibur. Jelas, berbeda dengan tipe pertama yang tidak mengeluarkan biaya banyak, Staycationer yang berkonsep tinggal di penginapan mewah akan mengeluarkan biaya yang cukup besar hanya untuk menginap semalam.


Kerugian untuk Staycation secara umum adalah terbatasnya pengalaman berwisata di tempat-tempat wisata. Tidak adanya kegiatan mobile ke tempat lain membuat traveler pada umumnya menganggap Staycationer hanya membuang waktu mereka, dan cenderung terlihat seperti tidak sedang berlibur.


Sebagian besar hotel dan resort yang sering dijadikan tempat untuk Staycation biasanya sudah memiliki berbagai macam fasilitas seperti ragam restoran, bar, cafe, tempat belanja, minimarket, gym, private beach, spa, dan masih banyak lagi. Hal ini juga agar Staycationer tidak perlu keluar area hotel/resort hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka selama berlibur.


Going Nowhere but still have the Vibes

Staycation atau vacation?


Memilih antara Staycation atau Vacation sebenarnya tergantung pada preferensi masing-masing traveler. Pada masa pandemi, banyak dari antara kita akhirnya menjadi Staycationer dengan tinggal di rumah masing-masing saat rehat dari aktivitas harian kita.


Banyak orang yang memiliki kegiatan padat di kesehariannya, lebih memilih untuk Staycation daripada merangkai berbagai aktivitas yang padat selama liburan. Sekedar bersantai di kamar, mendengarkan lagu favorit, menikmati acara TV sambil tiduran, menikmati pemandangan yang disuguhkan tempat menginap.


Lalu hal-hal utama yang menjadi pertimbangan untuk memilih antara Staycation atau Vacation apa aja sih? Untuk faktor internal, hal-hal yang digunakan untuk jadi bahan pertimbangan adalah budget, waktu, perencanaan dan tujuan. Sedangkan untuk faktor eksternal, seperti Iklim, Holiday Season, ketersediaan akomodasi, dan bahkan hal-hal seperti global pandemic bisa menjadi pertimbangan dalam memilih jenis liburan apa yang ingin dijalankan.


Oh ya, berbagai penyedia jasa penginapan secara langsung atau melalui third party, sering sekali menawarkan berbagai promo menarik untuk calon traveler agar bisa menikmati jenis liburan Staycation. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa istilah Staycation menjadi populer di Indonesia!


Nah, kalau kalian lebih prefer mana nih? jadi Staycationer atau Vacationer?

Comments


bottom of page