Lika Liku Cerita di Singapura
- Clarissa Euvenia
- Oct 10, 2020
- 7 min read
Musim kemarau tahun 2019 menjadi musim dengan rentetan perjalanan yang benar-benar luar biasa. Bulan Oktober tepatnya, saya dan sekeluarga untuk pertama kalinya melakukan perjalanan di negara orang, Singapura. Perjalanan yang kami tempuh dari Bandara Internasional Juanda ke Banda Internasional Changi memakan waktu kurang lebih dua jam. Aneh rasanya saat pertama kali kami menginjakkan kaki di bandara yang sangat terkenal di penjuru dunia akan kebagusannya ini.
Ya, kami sudah sampai di Singapura. Pertama kali juga kami dibuat pusing oleh Singapura. Entah mengapa kami sangat sulit untuk menemukan tempat imigrasi Padahal kami sudah melaluinya beberapa kali. Singapura terkenal akan orang-orangnya yang kaku, mungkin karena Singapura adalah salah satu negara maju yang ada di Kawasan ASEAN. Saat kami bertanya kepada petugas, berbeda dengan di Indonesia yang akan memberi tahu dengan ramah dan membalas senyuman, mereka hanya berkata “Just follow the sign lah” dengan logat khas Singlish dan muka masam.
Singkat cerita kami sampai di Imigrasi. Adalah hal yang wajar jika petugas imigrasi itu tegas ya, tetapi di Singapura sudah jahat tidak ramah pula. Cukup merusak first impression sih. Tapi ya sudah, kami memulai perjalanan kami di sini. Kami berjalan menuju Jewel, sebuah mall dengan pemandangan yang indah, terhubung dengan bandara namun berjarah cukup jauh.
Jewel Changi Airport (78 Airport Blvd, Singapore 819666)

Di Jewel sendiri, kami langsung menuju ke air terjun yang sangat popular bagi semua orang, turis ataupun orang Singapura sendiri. Banyak sekali yang berfoto di bawah air terjun buatan ini. Memang, ini benar-benar menakjubkan. Pohon-pohon secara rimbun bertebaran disekiling air terjun, seolah-olah tempat ini tersembunyi dan menjadi nirvana di tengah mall Jewel.
Dalam mall ini banyak sekali gerai-gerai, mulai dari makanan dan lainnya. Sama seperti mall-mall lainnya sih, hanya saja nilai plusnya ada di sini. Dengan barang bawaan yang banyak kami mulai mencari tujuan awal kami di Jewel, yaitu The Alley. Beberapa orang merekomendasikan kami untuk mencoba The Alley Jewel, Padahal di Indonesia sendiri the Alley sudah banyak tersebar di mana-mana. Walnya kami kira akan berbeda, tetapi ya sama saja. Boba dan susu ditambah brown sugar. Yang membedakan bobanya benar-benar lembut. Itu saja sih, tidak ada yang lain.
Selepas melakukan pengeluaran pertama kami, kami segera bergegas ke daerah bugis yang memakan waktu 1 setengah jam menggunakan MRT. Nah karena ini adalah kali pertama kami menggunakan MRT, kami juga cukup pusing. Kami yang tidak terbiasa dengan bergerak dalam Gedung terus sepanjang jalan menjadi jengah dan ingin segera sampai di penginapan. Beruntung ada orang Indonesia lain yang juga menuju ke Bugis. Kami akhirnya memutuskan untuk mengikuti mereka.
Bugis
Sesampainya di stasiun tujuan kami, kami turun dan masih dibuat pusing dengan pencarian jalan keluar. Rasanya mual sekali karena tidak ada hentinya kami bertemu Gedung. Untung saja kali ini kami sudah sedikit paham bagaimana membaca petunjuk arah sehingga kami dapat menemukan exit terdekat dengan penginapan kami.
Beberapa menit setelah keluar dari stasiun, kami sampai di penginapan dan segera check in. kami menaruh semua barang kami dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kami yang sebenarnya cukup singkat di Singapura. Kami turun dari penginapan dan menyantap makanan pertama kami di Singapura yang berada tepat di bawah Gedung penginapan kami.

Lapar sekali rasanya setelah dipermainkan dengan segala yang ada di Singapura. Makan satu piring sepertinya tetap akan kalori deficit kalo begini ceritanya.
Selanjutnya kami berjalan menuju sebuah pasar food fest yang ada sebenarnya tidak jauh dari tempat kami, sepertinya butuh menyebrang dua atau tiga kali akhirnya sampai di sana. Kami membeli beberapa oleh-oleh dan kudapan, mengingat kami hanya berlibur untuk 3 hari saja di sini.
Anehnya di Singapura diguyur Hujan. Bebeda dengan Indonesia yang masih dalam keadaan kering dan kemarau. Jadi setelah kami dari pasar, kami berjalan dibawah hujan, memang tidak lebat sih, hanya gerimis saja. Entah ke mana kami berjalan sampai kami menemukan tujuan kedua kami, yakni Subway.
Karena Subway tidak ada di Indonesia, dan kami sangat menginginkan Subway, jadi ya kami akhirnya berhenti dan makan lagi. Tenang, perjalanan kami hari itu saja akan membuat kami tetap kurus walaupun durasi antar jam makan sangat sebentar.
Setelah puas menyantap hidangan yang menjadi impian kami haha kami akhirnya melanjutkan perjalanan. Kali ini ke Little India. Kalau di Map terlihat dekat, tetapi tidak ketika berjalan kaki. Benar-benar. Kalau saja kendaraan online tidak mahal di sana kami akan segera memesan. Jadi kami berjalan kaki, dan juga disesatkan oleh Google Map. Entah memang jalurnya sejauh itu atau bagaimana kami sampai tidak tahu berapa kali kami berhenti karena Lelah.
Mustafa Center (145 Syed Alwi Rd, Singapore 207704)
Membutuhkan waktu setengah jam dari daerah subway itu ke little india, mungkin lebih. Kami sampai di sana dan segera menuju ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar di sana, Mustofa. Jujur kami tidak tahu akan melakukan apa di sana, tidak ada yang kami cari karena beberapa produk yang membuat kami tertarik ada dan dijual di Indonesia (market-market yang khusus impor) Jadi ya buat apa belanja di sana? Ah ya, di sini sangat lengkap. Karena sangat lengkap, tempatnya terbagi menjadi banyak sector, jalannya juga tidak luas dan benar-benar ribet deh, hati-hati jangan sampai terpisah dengan teman-teman atau rombongan. Kami membeli oleh-oleh lagi di sini, karena harganya lebih terjangkau daripada beli di pasar yang tadi kami sempat kunjungi.
Setelah puas di sana, kami keluar dan mencari makanan ala india. Makannya satu piring untuk berempat, sempat ditanyai penjual apa tidak mau per orang per porsi, kami menjawab kami habis makan dan haya ingin mengincipi saja. Untung tidak masalah, saya kira akan diusir haha.
Our Lady of Lourdes Church (50 Ophir Rd, Singapore 188690)

Perjalanan kami belum selesai sampai situ, kami kembali ke daerah bugis dan melewati sebuah gereja. Sudah malam, namun gerbang gereja masih dibuka sehingga kami masuk dan berdoa di sana. Menyempatkan berfoto-foto dan istirahat sejenak sebelum kami melanjutkan perjalanan kami yang panjang lagi.
McD adalah tujuan kami selanjutnya. Saat itu ada promo produk baru, tepat sekali jadi kami Mampir untuk singgah dan nyemil lagi sebelum akhirnya kami kembali ke penginapan dan melepas Lelah kami di sana.
Pada hari ke dua kami langsung check out karena pada malam kedua kami memutuskan untuk menginap di bandara changi. Flight kami yang sangat pagi membuat kami harus bekerja ekstra untuk liburan kali ini. Serius ini tidak berasa seperti liburan untuk melepas Lelah, tetapi thrilling feeling yang selalu mengikuti tiap Langkah kami karena nonstop berkeliling negara yang tidak lebih besar dari kota tempat saya tinggal ini.
Untuk pagi hari kami menyebrang dari penginapan ke Bugis Junction. Yang kami incar adalah Yakun kaya Toast yang terkenal sekali. Kami menyantap sarapan kami di sana setelah antri beberapa saat. Dengan badan kami yang sudah Lelah dari hari sebelumnya lumayan menjadi bertenaga dengan mengisi perut kami di pagi hari.
Tidak lama untuk kami berempat menghabiskan sarapan kami. Kami pun segera meninggalkan Bugis junction dan pergi ke destinasi selanjutnya yaitu Garden by the bay. Kali ini kami kelewatan satu terminal, sehingga kami semakin bingung. Di tempat yang tidak kami kenal, kami berusaha bertanya namun susah untuk mendapat informasi yang jelas.
Untung saja kami dapat informasi setelah bertanya teman melalui social media cara menuju GBTB. Kami naik bis dan ternyata tidak jauh dari tempat kami tersesat tadi kami sampai di GBTB.
Garden By The Bay (18 Marina Gardens Dr, Singapore 018953)

Garden By The Bay menjadi salah satu tempat iconic di Singapura. Masuknya bebas namun di beberapa tempat harus membayar dengan mahal. Ya kami tidak ke tempat-tempat yang berbayar, cukup di tempat-tempat sekitar kami sudah puas. Kami juga mampir di salah satu tempat yang menjual berbagai macam pernak-pernik. Banyak yang menarik di sana. Karena off budget jadi kami skip dulu kali itu. Kami juga cukup lelah karena non-stop berjalan terus. Sekedar mendinginkan badan di dalam toko tersebut hehehe.
Merlion Park (1 Fullerton Rd, Singapore 049213)

Selesai berfoto-foto, perjalanan kami berlanjut ke Patung Merlion. Termasuk salah satu iconic Singapura, kami menempuh perjalanan yang memusingkan lagi ke sana. Kami sempat masuk ke Mall, dan berharap bisa menemukan jalan keluar untuk ke arah patung Merlion, sayangnya tidak menemukan sama sekali.
Untung saja setelah beberapa saat berkeliling kami menemukan jalan keluar di sebelah marina Bay, kami akhirnya bisa bernafas lega untuk sejenak. Tidak tahu bagaimana kondisi kaki kami. Melihat-lihat sekeliling dan menemukan jalan memutar yang sangat jauh ke destinasi kami, kami memutuskan untuk naik kapal. Hitung-hitung potong kompas. Menikmati perjalanan air kami selama 20 menit dan sampai di dekat patung merlion dalam waktu singkat. Untung ada kapal.

Di Icon Singapura ini kami berfoto-foto dan duduk duduk di sana, membuat rencana selanjutnya, dan diputuskan kami akan ke Universal Studio. Sebelum ke sana, kami mencari makan siang kami terlebih dahulu, di mall terdekat yang cukup jauh dari Merlion Statue. Salah satu gerai makanan yang popular dengan sajian paha dan sayap ayam, Four Finger.
Pengeluaran kami paling banyak ada di sini, karena hari terakhir kami jadi masa bodoh. Setelah puas menyantap makan siang kami, kami segera menuju ke stasiun terdekat dan pergi ke Sentosa Island. Perjalanan kali ini juga menggunakan MRT, namun kami lebih paham karena cukup banyak orang yang memiliki destinasi yang sama. Ini adalah one stop destination yang tidak akan membuat turis asing baru kebingungan seperti kami di hari-hari sebelumnya.

Singkatnya kami sampai di sana dan berfoto-foto di beberapa spot yang ada di sana. Banyak gerai yang berjajar rapi di sekitar bola US. Kami pergi ke beberapa dari antara mereka untuk membeli beberapa makanan dan barang.
Saat itu hari sudah mulai sore, dan langit Singapura yang awalnya terik menjadi mendung. Kami sudah tidak ada destinasi yang ingin kami tuju lagi sehingga kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke Changi dan bermalam di sana.
Pengalaman di Singapura memiliki banyak cerita yang buruk dan baik. Keduanya melengkapi liburan singkat kami di negara tetangga. Ada banyak hal yang perlu bagi saya sendiri untuk pelajari dan pahami. Hal-hal yang melelahkan membuat perasaan bercampur aduk tidak karuan. Perjalanan ini juga masih belum membuat saya seratus persen bisa mengendalikan diri saya dari rasa Lelah dan amarah. Masih banyak hal yang ingin saya lakukan, banyak juga impian saya. Terkadang konflik juga timbul karena diri sendiri yang berekspektasi terlalu tinggi.
Cerita kali ini pun terasa sangat terburu dan wrapped sekali. Hal ini juga karena momen yang dirasakan lebih sedikit dari cerita kami berjalan kaki dari satu lokasi ke lokasi yang lain hahaha. tapi ya sudah, ini juga termasuk salah satu pengalaman yang menarik dan tak bisa dilupakan.
Yah itulah pengalaman saya dan sekeluarga untuk pertama kali di Singapura. See you next time SG!
Comentarios